DATA DIGITAL

Minggu, 22 Mei 2022

Guru Merdeka Belajar dan Disiplin Positif

Dalam kerangka kurikulum merdeka, guru perlu bersikap adaptif untuk memberikan teladan pada peserta didik.

Miskonsepsi Belajar

Miskonsepsi #1: Belajar hanya untuk ujian

Miskonsepsi #2: Kendali belajar hanya ada pada guru

Miskonsepsi #3: Semua murid harus belajar dengan cara yang sama
Padahal seluruh siswa memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda

Miskonsepsi #4: Belajar adalah menghafal dan menggunakan rumus
Padahal guru perlu memancing penalaran anak-anak

Miskonsepsi #5: Keberhasilan belajar ditandai dengan angka yang terstandar

Miskonsepsi #6: Penilaian belajar sepenuhnya adalah wewenang guru
Maka dari itu, dalam sekolah pengerak asesmen formatif (proses) harus lebih banyak porsinya disbanding asesmen sumatif (akhir)

Beberapa miskonsepsi dan konsep tujuan Pendidikan

Filosofi Ki Hadjar Dewantara (KHD)

Spirit kemerdekaan menurut KHD: “… kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap caranya anak-anak berpikir yaitu jangan selalu “dipelopori” atau disuruh mengaku buah pikiran orang lain.

Merdeka tidak hanya terlepas dari perintah tapi juga cukup kuat untuk memerintah diri sendiri à supaya menjadi pembelajar sepanjang hayat

Tujuan pendidikan menurut KHD adalah memberi tuntunan (menuntun) terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Apa itu  Merdeka Belajar?

Merdeka belajar adalah belajar yang diatur sendiri oleh pelajar. Pelajar yang menentukan tujuan, cara, dan penilaian belajarnya. Dari sudut pandang pengajar, merdeka belajar berarti belajar yang melibatkan murid dalam penentuan tujuan memberi pilihan cara, dan melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar.

 Merancang Kelas Merdeka Belajar

Langkah Simulasi:

Pertama, curah gagasan 15 tahun lagi murid-murid saya akan ….

Kedua, merumuskan indikator berdasarkan 56 DELTAS (keterampilan abad 21) dan Transversal Competencies (Unesco, 2015)


Langkah 3: hasil curah gagasan disempurnakan dan diselaraskan dengan mimpi orang tua dan peserta didik untuk merumuskan visi ke depan.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.